Sejenak menyimak reshuffle di tv sebentar saja,karena memang saya sudah muak dengan isu itu.
Isu yang seolah olah karena "reshuffle itu boleh dan sah sah saja" lantas presiden hobi me reshuffle.
Hal itu bisa menunjukkan, bahwa sesungguhnya presiden tidak yakin dengan kinerja dari mentri yang bahkan ia pilih sendiri sebelumnya.
Lantas ketika memilih seorang mentri,apa yang menjadi perhitunganya kah?
Koalisi partai?
Citra?
Kepentingan partai?
Saya malas untuk peduli.
Kembali, ke apa yang ingin saya tulis sedikit agar saya lega.
Disebutkan mentri perumahan rakyat akan di ganti?
Ternyata ada tho? Itu pertanyaan yang langsung terlintas dalam benak saya.
Dan selama ini apa ya kerjanya?
Ketika saya mengingat banyak rakyat yang harus tidur di emper emper toko, di dalam gerobak, rumah di tepi tepi kali yang sewaktu waktu dapat banjir, dikolong jembatan. Dan dimana itu bisa kita temui. Ya betul, di jakarta! Di daerah ibukota dimana kementrian itu bernaung juga di pusat pemerintahan berdiri.
Kondisi itu begitu timpang, ketika banyak kita lihat berdiri dengan megahnya apartemen apartemen,atau perumahan perumahan elit dan dengan leluasanya perusahaan properti berlomba lomba untuk menyediakan hunian yg layak untuk 'rakyat' tentu disini rakyat kelas atas. Yang tanpa disediakan pun mereka tentu sudah dapat menikmati 'rumah yang layak' ..
Lalu dimana peran mentri perumahan rakyat, ketika banyak perkampungan kumuh, yang sanitasi sangat buruk, perkampungan pinggir rel, rumah kardus dll.
Apakah ketidakmampuan 'rakyat' dalam hal membeli rumah, itu menjadikan mereka samasekali tidak mempunyai peluang untuk hidup dalam rumah yg 'layak'.
Apakah kesalahan mereka jika mereka memang tidak punya uang?
Lalu dimana peran kementrian perumahan rakyat untuk kemudian mengusahakan "perumahan untuk rakyat"
ini yang saya maksud,kementrian ini menjadi terlihat tidak jelas fungsi nya. Karena memang tidak difungsikan dengan jelas.
Bahkan mungkin banyak rakyat yang tidak tahu adanya kementrian ini.
Kementrian perumahan rakyat, mungkin sedang bekerja, hanya hasilnya yang masih belum begitu terlihat karena tidak sedikit rakyat yang membutuhkan perhatian dari kementrian ini.
Tetapi sejujurnya saya masih sangsi atas kinerja yang tentu seharusnya sudah di usahakan kementrian ini.
Pergantian siapapun, tidak akan berpengaruh banyak, kalau mentri yang menangani tidak mengetahui "apa yang benar benar rakyat butuhkan, dan apa yang bisa benar benar kementrian itu lakukan" untuk pada gol nya nanti, kementrian itu bisa benar benar memaksimalkan kinerja diranah kementrian dan nama yg melekat pada kementrian itu sendiri.
Bahkan ketika saya tahu bahwa lima hari sebelum pengumuman reshuffle ini, mentri terkait sudah mengundurkan diri terlebih dahulu.
Sebentuk kepesimisan, lagi lagi menjaga citra atau murni maksud baik.
Saya pikir seharusnya dari awal, mentri apapun yang sebenarnya tidak benar benar mampu dan tidak benar benar mau untuk mengabdikan dirinya pada negara seharusnya menolak menduduki jabatan mentri, dan sudah sewajarnya jabatan ini hanya boleh diduduki orang yang memang pantas. Bukan hitung hitung politik saja.
Jadi kalau perumahan rakyat ini dirasa tidak pernah berperan. Hapus saja. Dan alokasi kan dana gaji pegawai mentri dll dalam kementrian itu, untuk membangun perumahan rakyat, yg sesungguhnya.
Perumahan rakyat bukan perumahan pejabat.
Bersambung
senin, 23.17
17 oktober 2010